Walaupun tidak ada satu ketentuan yang dipandang terbaik tentang sistematika penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, pada bagian ini akan dikemukakan sistematika penulisan yang dapat dijadikan sebagai pedoman oleh para mahasiswa dan dosen pembimbing di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Urutan yang tercantum dalam sistematika di bawah ini merupakan keterangan minimal yang harus dibahas. Dengan kata lain, suatu bab dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, misalnya bab tentang hasil-hasil penelitian yang relevan diuraikan berdasarkan sub topik yang diteliti, sehingga bagian tersebut menjadi lebih dari satu bab. Sistematika yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
- Sampul luar (cover luar; setelah selesai/sudah jadi menggunakan hard-cover)
- Sampul dalam (cover dalam)
- Lembar Persetujuan
- Pernyataan keaslian karya ilmiah
- Abstrak (biasanya menggunakan bahasa inggris)
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel (jika ada)
- Daftar Gambar (jika ada)
- Daftar Lampiran (jika ada; biasanya ditulis dalam daftar isi)
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Kajian Pustaka atau Kerangka Teoritis atau diberi judul sesuai dengan isi / teori yang dibahas.
- Bab III Metode Penelitian atau Metodologi Penelitian
- Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
- Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi atau Simpulan dan Rekomendasi
- Daftar Pustaka
- Lampiran-Lampiran
- Riwayat Penulis
Biasanya setiap urutan di atas diberi pembatas menggunakan kertas dengan warna tertentu untuk memperindah tampilan akhir karya ilmiah. Jika ingin menyisipkan lembar ungkapan pribadi seperti “Karya ilmiah ini aku persembahkan untuk … dst…” biasanya ditempatkan setelah lembar persetujuan. Aturan atau teknik pengetikan secara umum untuk karya ilmiah dapat dilihat di SINI. Sedangkan cara menulis kutipan dan sumber kutipan dapat dilihat di SINI.
1. Sampul atau cover dan Judul
Sampul luar dan dalam memuat beberapa unsur utama yang menginformasikan segala sesuatu tentang karya ilmiah dari mulai judul maksud penulisan nama penulis sampai nama lembaga pendidikan. Untuk contoh penulisan sampul dapat dilihat di SINI.
Judul skripsi, tesis, dan disertasi dirumuskan dalam satu kalimat yang ringkas, komunikatif, dan afirmatif. Judul harus mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian. Judul harus sudah dibuat sejak proposal penelitian diajukan, namun demikian, pada perkembangan selanjutnya judul mungkin berubah sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan para pembimbing dan didasarkan pada data yang terkumpul serta hasil pengolahan data
2. Lembar atau Halaman Persetujuan
Halaman ini disediakan khusus untuk tandangan para pembimbing atau promotor sebagai bukti mengetahui atas karya ilmiah. Untuk contoh halaman persetujuan ini dapat dilihat di SINI.
3. Pernyataan Keaslian
Halaman ini dibuat untuk menyatakan keaslian karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa. Pernyataan untuk skripsi dan tesis/disertasi sedikit berbeda, untuk isi pernyataannya dapat dilihat di SINI.
4. Abstrak / Abstract
Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap yang memuat judul, permasalahan, pendekatan terhadap masalah, landasan teoritis yang digunakan, hasil temuan, dan rekomendasi. Abstrak ditulis dalam satu halaman dan diketik dengan jarak baris satu spasi. Berdasarkan pengalaman, untuk tesis abstrak ditulis menggunakan bahasa inggris (kemungkinan berlaku juga untuk disertasi) yang juga ditulis ke dalam CD beserta keutuhan naskah karya ilmiah kemudian diserahkan ke bagian administrasi SPs sebelum ujian sidang tahap II (untuk disertasi; sebelum ujian promosi).
5. Kata Pengantar
Kata pengantar berisikan uraian yang mengantar para pembaca karya ilmiah kepada permasalahan yang diteliti. Dalam kata pengantar dapat pula dikemukakan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiahnya. Ucapan terimakasih disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan bagian yang terpisah.
6. Daftar Isi
Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi karya ilmiah secara rinci. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah para pembaca untuk mencari judul atau sub judul bagian yang hendak dibaca. Oleh karena itu, judul dan sub judul yang ditulis pada daftar isi harus disertai dengan nomor halaman. Nomor-nomor halaman awal sebelum bab I menggunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya), sedangkan dari halaman bab I sampai dengan halaman terakhir dari karya ilmiah menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya). Contoh penulisan daftar isi dapat dilihat di SINI.
7. Daftar Tabel dan Daftar Gambar
Pada dasarnya fungsi daftar tabel dan gambar adalah sama seperti daftar-daftar lainnya, yaitu menyajikan tabel/gambar secara berurutan mulai dari tabel/gambar awal sampai tabel/gambar terakhir yang tercantum dalam karya ilmiah. Penomoran ditulis dengan dua angka Arab dicantumkan berurutan yang masing-masing menyatakan nomor urut tabel/gambar dan nomor urut bab di dalam karya ilmiah, contoh:
Tabel 1.3. artinya tabel nomor 3 pada bab 1.
Gambar 2.5. artinya gambar nomor 5 pada bab 2.
Contoh halaman daftar tabel dapat dilihat di SINI.
8. Bab I Pendahuluan
Bab I skripsi, tesis, dan disertasi berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari karya ilmiah tersebut. Pendahuluan berisikan: Latar belakang masalah dan analisi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan/manfaat penelitian, asumsi, hipotesis, dan metode penelitian (secara garis besar beserta teknik pengumpulan data dan pendekatannya, lokasi, dan sampel penelitian).
a. Latar Belakang Masalah
Pembahasan latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah yang diteliti itu timbul, dan merupakan hal yang penting untuk diteliti ditinjau dari segi pfofesi peneliti, pengembangan ilmu, dan kepentingan pembangunan. Beberapa butir penting yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah di antaranya adalah:
- Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti merasa resah, sekiranya masalah tersebut tidak diteliti.
- Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan.
- Kerugian-kerugian yang mungkin timbul seandainya masalah tersebut tidak diteliti.
- Keuntungan-keuntungan yang mungkin diperoleh seandainya masalah tersebut diteliti.
- Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.
b. Rumusan Masalah
Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang sukar bagi sebagian peneliti muda. Hal yang dapat menolong mahasiswa mengatasi kesulitan dalam merumuskan judul dan masalah adalah memiliki pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pakar terdahulu dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dalam rumusan masalah dan analisis masalah sekaligus juga didefinisikan variabel-variabel penelitian beserta definisi operasionalnya. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat bertanya setelah didahului uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabel yang diteliti, dan kaitan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel harus melahirkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Contoh rumusan masalah yang menggunakan kalimat bertanya adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana prestasi belajar peserta diklat pada teori pembubutan tirus dengan media pembelajaran gambar?
2) Bagaimana prestasi belajar peserta diklat pada teori pembubutan tirus dengan media video pembelajaran?
3) Bagaimana perbedaan prestasi belajar yang diperoleh peserta diklat yang menggunakan media pembelajaran gambar dengan yang menggunakan media videopembelajaran pada teori pembubutan tirus?
Sedangkan contoh rumusan masalah yang menggunakan kalimat pernyataan adalah sebagai berikut:
Fokus penelitian dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1) Kompetensi yang dibutuhkan kapal penangkap ikan lokal dan asing untuk menjadi Anak Buah Kapal (ABK).
2) Kompetensi yang dibutuhkan pelabuhan ikan bagi lulusan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI).
3) Kompetensi yang dibutuhkan galangan kapal atau dok bagi lulusan TKPI.
4) … dst…
c. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Rumusan tujuan penelitian menyajikan hal yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan harus konsisten dengan rumusan masalah dan harus mencerminkan proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian bukan merupakan rumusan maksud penulisan skripsi, tesis, atau disertasi seperti yang tertulis pada halaman sampul luar atau sampul dalam. Tujuan penelitian sebaiknya terditi atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara singkat apa yang ingin dicapai melalui penelitian yang dinyatakan dalam satu kalimat. Tujuan khusus merupakan rincian tujuan umum yang lebih spesifik dan dirumuskan dalam beberapa butir pernyataan yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Sama halnya dengan tujuan penelitian, rumusan manfaat penelitian juga terdiri atas manfaat umum dan manfaat khusus. Akan tetapi di bagian manfaat khusus sebaiknya ditambahkan atau disebutkan bagi siapa dan apa manfaat penelitian yang akan dilakukan. Terkadang, membuat rumusan tujuan penelitian dengan manfaat penelitian cukup membuat bingung mahasiswa dan sering terjadi kekeliruan dalam penempatan rumusan dimana rumusan tujuan penelitian sering ditempatkan di manfaat penelitian dan sebaliknya.
Contoh rumusan yang tidak menggunakan umum dan khusus adalah sebagai berikut:
- Tujuan penelitian:
Hasil yang ingin dicapai setelah penelitian ini selesai dilakukan adalah
1) Untuk mengetahui gambaran nyata tentang prestasi belajar peserta diklat pada teori pembubutan tirus dengan media pembelajaran gambar.
2) Untuk mengetahui gambaran nyata tentang prestasi belajar peserta diklat pada teori pembubutan tirus dengan media video pembelajaran.
3) Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar antara peserta diklat yang menggunakan video pembelajaran dengan peserta diklat yang menggunakan media pembelajaran gambar dan untuk mengetahui media pembelajaran yang lebih baik antara video pembelajaran dengan media pembelajaran gambar dalam meningkatkan prestasi belajar peserta diklat pada teori pembubutan tirus.
- Manfaat penelitian:
1) Memberi masukan kepada instruktur mengenai penggunaan media yang cocok untuk menerangkan konsep-konsep yang sulit dipahami peserta diklat.
2) Menciptakan suasana baru kepada peserta diklat dalam proses belajar mengajar untuk memahami materi yang sulit dipahami.
Sedangkan contoh rumusan yang menggunakan umum dan khusus adalah:
- Tujuan umum:
Untuk mendapatkan informasi tentang kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dunia industri di bidang kapal penangkap ikan.
- Tujuan khusus:
Untuk menjelaskan, mendeskripsikan, dan menganalisis kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dunia industri ke dalam SKKD sehingga sekolah mengetahui dengan jelas SKKD yang harus lebih disiapkan beserta pendukung lainnya yang bersifat aplikatif guna meningkatkan daya saing peserta didik Kompetensi Keahlian TKPI dalam mencari kerja.
- Manfaat umum:
Diharapkan dapat memberi sumbangan praktis pada pengembangan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
- Manfaat khusus:
Diharapkan dapat memberi masukan kepada:
1) Satuan pendidikan SMK Negeri 1 Kalauada, yaitu
- Memberi gambaran nyata kepada pengelola satuan pendidikan tentang kondisi dunia kerja di bidang perikanan laut.
- Memberi masukan kepada tenaga pendidik terutama guru-guru produktif mengenai materi atau bahan ajar (SKKD) yang akan diberikan kepada peserta diklat.
- Memberi masukan kepada wakil kepala sekolah urusan Hubungan Dunia Industri mengenai kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
- … dst…
3) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yaitu memberi gambaran nyata mengenai …
4) … dst…
d. Batasan Masalah
e. Asumsi
Suatu penelitian mungkin mempunyai asumsi atau mungkin juga tanpa asumsi. Fungsi asumsi adalah sebagai titik awal dimulainya penelitian, dan merupakan landasan untuk perumusa hipotesis. Dengan kata lain, tanpa asumsi tersebut penelitian tidak dapat dilaksanakan. Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi, dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri yang merupakan sesuatu yang dianggap benar dan tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya. Asumsi dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, dan bukan kalimat tanya, perintah, saran, atau harapan.
f. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti. Hipotesis dijabarkan dari landasan teori dan atau tinjauan pustaka. Melalui penelitian ilmiah hipotesis diuji kebenarannya, dan diperoleh hasil apakah hipotesis diterima atau ditolak. Dalam penelitian yang bersifat analitis, hipotesis perlu dirumuskan, sedangkan dalam penelitian yang bersifat deskriptif yang bermaksud mendeskripsikan masalah yang diteliti, maka hipotesis tidak diperlukan. Hipotesis penelitian dirumuskan dalam kalimat afirmatif, dan bukan dirumuskan dalam kalimat tanya, perintah, saran atau harapan.
Pembatasan dalam penelitian dilakukan agar pokok permasalahan dapat dibahas secara mendalam. Batasan ini harus tetap mengacu pada rumusan masalah. Contoh batasan masalah dari rumusan masalah tentang pelayaran di atas adalah:
1) Penelitian ini dilakukan di DUDI yang telah menjalin kerjasama, atau biasa disebut dengan industri atau instansi pasangan, dengan SMK Negeri 1 Kalauada dan praktisi bidang perikanan laut yang dianggap kompeten.
1) Penelitian ini dilakukan di DUDI yang telah menjalin kerjasama, atau biasa disebut dengan industri atau instansi pasangan, dengan SMK Negeri 1 Kalauada dan praktisi bidang perikanan laut yang dianggap kompeten.
2) ...dst…
Suatu penelitian mungkin mempunyai asumsi atau mungkin juga tanpa asumsi. Fungsi asumsi adalah sebagai titik awal dimulainya penelitian, dan merupakan landasan untuk perumusa hipotesis. Dengan kata lain, tanpa asumsi tersebut penelitian tidak dapat dilaksanakan. Asumsi dapat berupa teori, evidensi-evidensi, dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri yang merupakan sesuatu yang dianggap benar dan tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya. Asumsi dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, dan bukan kalimat tanya, perintah, saran, atau harapan.
f. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti. Hipotesis dijabarkan dari landasan teori dan atau tinjauan pustaka. Melalui penelitian ilmiah hipotesis diuji kebenarannya, dan diperoleh hasil apakah hipotesis diterima atau ditolak. Dalam penelitian yang bersifat analitis, hipotesis perlu dirumuskan, sedangkan dalam penelitian yang bersifat deskriptif yang bermaksud mendeskripsikan masalah yang diteliti, maka hipotesis tidak diperlukan. Hipotesis penelitian dirumuskan dalam kalimat afirmatif, dan bukan dirumuskan dalam kalimat tanya, perintah, saran atau harapan.
g. Metode Penelitian
Metode penelitian yang disajikan dalam bab I (Pendahuluan) masih bersifat garis besar, sedangkan pembahasan yang lebih rinci dan lengkap disajikan di bab III. Bagian ini menjelaskan secara singkat jenis penelitian yang akan dilakukan, yaitu: historis, deskriptif, eksperimental, atau inferensial; instrumen penelitian dan teknik pengumpulan datanya; dan kalau diperlukan, dapat disajikan pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini.
h. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini dibuat untuk memberi gambaran perihal susunan dan rencana isi tiap bab yang akan disusun. Hal ini dikarenakan bab I (pendahuluan) merupakan bab awal yang harus diajukan ke ujian proposal sebelum bab yang lain dibuat. Dengan demikian, dosen yang memeriksa/menguji kelayakan rencana penelitian akan lebih jelas “melihat” arah penelitian. Dan biasanya, walaupun karya ilmiah telah selesai dilakukan dan diujikan sub bab ini tetap ada di mana isinya disesuaikan dengan perkembangan penulisan penelitian.
9. Bab II Kajian Pustaka / Kerangka Teoritis
Kajian pustaka memiliki peranan yang sangat penting. Melalui kajian pustaka, ditunjukkan “the state of the art” dari teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Fungsi lain dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoretik dalam analisis temuan. Bahasan mengenai kajian pustaka memuat komponen-komponen berikut:
- Teori-teori utama dan turunannya dalam bidang yang dikaji.
- Penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, antara lain mengenai prosedur, subyek, dan temuannya.
- Posisi teoretik peneliti yang berkenaan dengan masalah yang diteliti.
Dalam laporan kajian pustaka, peneliti membandingkan, mengontraskan, dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji, dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Berdasarkan kajian tersebut, peneliti menjelaskan posisi/pendirian peneliti disertai alasan-alasannya. Telaah teoretis dimaksudkan untuk menampilkan “mengapa dan bagaiman” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu diterapkan oleh peneliti dalam penelitiannya, misalnya dalam merumuskan asumsi-asumsi penelitiannya.
Dalam laporan penelitian, ada beberapa alternatif penulisan judul bab II, yaitu “Kajian Pustaka”, “Landasan Teoretik”, atau “Kajian Teoretik”. Ditinjau dari isinya, kajian pustaka dapat disajikan dalam dua sub bab, yaitu uraian tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian dan penjelasan rinci tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian.
10. Bab III Metode Penelitian / Metodologi Penelitian
Uraian dalam bab ini merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar telah disajikan di bab I (pendahuluan). Bahasan mengenai metode penelitian memuat beberapa komponen, yaitu:
- Desain lokasi dan subyek populasi dan sampel penelitian, serta cara pemilihan sampelnya.
- Definisi operasional dari variabel yang terlibat dalam penelitian.
- Instrumen penelitian
- Proses pengembangan instrumen, antara lain: pengujian validitas, reliabilitas, daya beda, dan karakteristik lainnya.
- Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya.
- Pendekatan yang akan digunakan (jika diperlukan) seperti pendekatan sosiologis, pendekatan edukatif, dan lain-lain.
- Prosedur dan tahap-tahap penelitian.
11. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada dasarnya bab IV memuat dua hal utama, yaitu pengolahan/analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan/analisis temuan. Pengolahan data dapat dilakukan berdasarkan prosedur penelitian yang telah diuraikan di bab III. Uji hipotesis merupakan bagian dari analisis data. Bagian pembahasan/analisis temuan mendiskusikan temuan terbesar dikaitkan dengan dasar teoretik yang telah dibahas di bab II. Dalam penelitian kuantitatif hasil pengujian hipotesis akan memperlihatkan konsekuensi temuan terhadap landasan teori yang dirujuk. Demikian pula dalam penelitian kualitatif, hasil pembahasan temuan merupakan bahasan yang terkait dengan teori yang digunakan dalam bab II.
12. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi / Simpulan dan Rekomendasi
Dalam bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian. Ada dua cara dalam menulis kesimpulan; Pertama, dengan cara butir demi butir; Kedua, dengan cara uraian padat. Untuk karya tulis ilmiah terutama tesis dan disertasi makna penulisan kesimpulan dengan cara uraian padat lebih baik daripada dengan cara butir demi butir. Impliasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
13. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel jurnal, dokumen resmi, atau sumber lain) atau tercetak (CD, video, film, atau kaset) yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya ilmiahsemua sumber yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka ini. Seddangkan sumber-sumber yang pernah dibaca oleh peneliti tetapi tidak pernah digunakan dalam penulisan atau tidak dikutip, maka tidak boleh dicantumkan dalam daftar pustaka ini. Cara penulisan daftar pustaka secara lengkap dapat dilihat di SINI.
14. Lampiran-Lampiran
Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian. Untuk memudahkan pembaca, setiap lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan penggunaannya dan diberi judul. Nomor urut lampiran dinyatakan dengan dua angka, angka pertama menyatakan nomor bab dan angka kedua menyatakan nomor urut lampiran.
Contoh:
Lampiran 1.2. artinya lampiran 2 dari bab 1.
15. Riwayat Hidup
Riwayat hidup disusun dalam bentuk uraian padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, dan tidak semua informasi tentang penulis. Riwayat hidup memuat informasi antara lain: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (untuk yang telah bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan karya ilmiah yang telah dihasilkan/diterbitkan (untuk S2 dan S3). Riwayat hidup dapat disusun secara butir demi butir atau dalam bentuk uraian padat. Akan tetapi biasanya para mahasiswa menggunakan cara yang kedua, yaitu uraian.
Sumber:
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tahun 2009.
No comments:
Post a Comment